Shin Tae-yong Dipecat, Berapa Pesangonnya?
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Shin Tae-yong Lebih Awal, Kompensasi Jadi Pertanyaan
Jakarta, Spsibekasi.org – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih tim nasional, Shin Tae-yong (STY), lebih awal dari kontrak yang seharusnya berlaku hingga 2027. Keputusan tersebut diumumkan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers pada Senin, 6 Januari 2025.
Dalam pernyataannya, Erick Thohir mengungkapkan bahwa dokumen terkait pemutusan kontrak sudah diserahkan langsung kepada Shin Tae-yong. “Pak Sumardji (Ketua Badan Tim Nasional) telah bertemu dengan Coach STY pagi ini, dan Coach STY sudah menerima semua dokumen yang diperlukan. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusi beliau selama ini,” ujar Erick.
Meski demikian, Erick Thohir tidak memberikan detail mengenai nilai kompensasi yang akan diterima Shin Tae-yong. Ia menegaskan bahwa PSSI berkomitmen untuk memenuhi semua poin dalam kontrak agar tidak ada pihak yang dirugikan. “Tentu nanti antara pengacara kedua belah pihak akan membahas lebih lanjut soal kompensasi sesuai nilai kontraknya,” tambah Erick.
Jika mengacu pada nilai kontrak STY, yang masih menyisakan sekitar tiga tahun, PSSI diperkirakan harus membayar kompensasi sekitar Rp70 miliar. Namun, angka ini masih bersifat perkiraan dan belum dikonfirmasi secara resmi.
Shin Tae-yong pertama kali direkrut pada 2019 di era kepemimpinan Mochamad Iriawan (Iwan Bule). Saat itu, kontraknya dikabarkan bernilai US$1 juta per tahun atau sekitar Rp1,15 miliar per bulan. Setelah perpanjangan kontrak pada pertengahan 2024, gaji STY dilaporkan naik menjadi US$1,5 juta per tahun atau sekitar Rp23,6 miliar.
Sekadar perbandingan, Philippe Troussier yang dipecat sebagai pelatih Timnas Vietnam dilaporkan mendapat kompensasi hanya Rp 2,8 miliar. Troussier dipecat tidak lama setelah Timnas Vietnam kalah 0-3 dari Timnas Indonesia di kandang sendiri pada kualifikasi Piala Dunia Maret 2023 lalu.
Sementara, Roberto Mancini yang dilengserkan dari kursi pelatih Timnas Arab Saudi dikabarkan mendapat pesangon mencapai Rp 339 miliar.
Keputusan PSSI ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan publik, terutama terkait alasan di balik pemutusan kontrak dan dampaknya terhadap kondisi finansial PSSI. Namun, Erick Thohir memastikan bahwa langkah ini telah dipertimbangkan dengan matang demi masa depan sepak bola nasional.
Sumber: Pikiran Rakyat
Editor: Her-spsibekasi.org