
Bekasi, 30 Maret 2025 – Lebaran adalah momen istimewa yang dinantikan oleh banyak orang. Ini bukan hanya tentang kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, tetapi juga saatnya untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, saudara, dan teman. Namun, dalam suasana penuh kebersamaan ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidupnya masing-masing, termasuk dalam hal rezeki.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah menetapkan Hari Raya Idulfitri 1446 H melalui sidang isbat yang digelar pada 31 Maret 2025. Keputusan ini menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam merayakan Lebaran secara serentak dan penuh kebersamaan.
Dalam kehidupan, ada orang yang rezekinya berlimpah, dan ada pula yang sudah berusaha keras tetapi hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Semua itu adalah bagian dari ketetapan Tuhan yang harus disyukuri. Oleh karena itu, dalam perayaan Lebaran, alangkah baiknya jika kita saling mendukung dan menguatkan satu sama lain, bukan justru menilai atau membandingkan keadaan seseorang.
Silaturahmi harus menjadi momen yang menyenangkan bagi semua orang. Oleh karena itu, penting untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang bisa membuat suasana menjadi tidak nyaman, seperti:
- “Kapan menikah?” – Pertanyaan ini bisa menjadi tekanan bagi mereka yang belum menemukan pasangan atau yang sedang menghadapi rintangan dalam hubungan.
- “Kapan punya anak?” – Tidak semua pasangan bisa dengan mudah memiliki keturunan, dan pertanyaan ini bisa menyakitkan bagi mereka yang sedang berjuang.
- “Kerja di mana sekarang?” – Tidak semua orang memiliki pekerjaan yang stabil, dan pertanyaan ini bisa membuat mereka merasa rendah diri.
- “Gajinya berapa?” – Menanyakan hal ini kurang etis dan bisa menimbulkan perasaan canggung.
- “Kenapa belum beli rumah/mobil?” – Setiap orang memiliki prioritas dan kondisi ekonomi yang berbeda.
Mari jadikan Lebaran sebagai ajang untuk mempererat kebersamaan, saling memberi semangat, dan berbagi kebahagiaan. Daripada menanyakan hal-hal yang sensitif, lebih baik bertukar cerita yang membangun, berbagi doa, atau sekadar menikmati momen kebersamaan tanpa tekanan.
Lebaran adalah tentang hati yang bersih, saling memaafkan, dan berbagi kebahagiaan dengan tulus. Semoga kita semua bisa menjadikan momen ini sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi dengan cara yang lebih bijak dan penuh kasih sayang.
Her-spsibekasi.org