Aksi Buruh di PT Yamaha Music Memanas, Massa Blokir Jalan Irian MM2100
Ratusan Buruh Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan untuk Pengurus Serikat Yamaha Music

Bekasi, 4 Maret 2025 – Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bekasi Melawan menggelar aksi unjuk rasa di depan PT Yamaha Music Manufacturing Asia, Kawasan Industri MM2100. Aksi yang dimulai pukul 14.12 WIB ini merupakan bagian dari rangkaian protes yang telah berlangsung sejak beberapa hari terakhir dan direncanakan berlanjut hingga 7 Maret 2025.
Situasi sempat memanas ketika Eko, selaku koordinator aksi, menginstruksikan massa untuk menutup Jalan Irian yang mengarah ke Jarakosta. Akibatnya, terjadi kemacetan parah karena kendaraan tidak dapat melintas. Tindakan ini juga memicu ketegangan antara aparat kepolisian dan massa aksi, meski situasi tetap terkendali.
Aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas dalam membela Ketua dan Sekretaris Serikat Pekerja PT Yamaha Music Manufacturing Asia yang saat ini tengah menghadapi persoalan ketenagakerjaan. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Moch. Yusuf, Ketua PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi, menginstruksikan seluruh anggotanya untuk turut serta dalam aksi ini hingga Jumat, 7 Maret 2025.
Dukungan terhadap aksi ini juga datang dari buruh DKI Jakarta dan Karawang yang turut hadir membawa mobil komando. Terhitung, ada dua mobil komando dari berbagai serikat yang berperan dalam mengoordinasikan jalannya aksi.
Heri, salah satu pengurus PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi, dalam pernyataannya menyatakan keprihatinannya terhadap kasus yang menimpa para pengurus serikat di PT Yamaha Music Manufacturing Asia. Ia menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya soal satu atau dua individu, tetapi menyangkut masa depan gerakan serikat pekerja secara keseluruhan.
“Jika hal seperti ini dibiarkan terjadi, bukan tidak mungkin ke depan akan ada lebih banyak lagi pengurus serikat yang mengalami tekanan atau tindakan serupa di perusahaan lain. Maka dari itu, kami harus bertindak preventif, memastikan hak-hak serikat pekerja tetap dilindungi dan diperjuangkan,” ujar Heri.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya membangun hubungan industrial yang harmonis berdasarkan prinsip Pancasila. Menurutnya, tidak hanya serikat pekerja yang perlu mendapatkan pelatihan terkait hubungan industrial, tetapi manajemen perusahaan juga harus diberikan pemahaman yang sama. Dengan demikian, dapat tercipta hubungan yang lebih seimbang, adil, dan berkeadilan.
“Hubungan industrial yang sehat tidak hanya menguntungkan pekerja, tetapi juga perusahaan. Jika komunikasi yang baik terjalin, maka produktivitas dan kedisiplinan pekerja pun akan meningkat. Dengan demikian, dunia usaha dapat berkembang lebih maju tanpa ada miskomunikasi yang berujung pada PHK sepihak,” tambahnya.
Aksi ini masih terus berlangsung dan diperkirakan akan tetap mendapatkan dukungan dari berbagai elemen pekerja hingga batas waktu yang telah ditentukan. Serikat pekerja berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tercapai solusi yang adil bagi para pengurus serikat di PT Yamaha Music Manufacturing Asia.
Her-spsibekasi.org