Spsibekasi.org – Upah kecil, kesejahteraan yang diabaikan, dan minimnya perhatian terhadap kesehatan serta keselamatan kerja sering kali menjadi keluhan para pekerja. Tidak jarang, tudingan pun diarahkan kepada pengusaha atau pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas ketidakadilan ini. Namun, pernahkah kita berhenti sejenak untuk merenung? Apakah menyalahkan satu pihak saja adalah solusi yang bijak?
Sebagai pekerja, penting untuk berpikir positif dan melakukan introspeksi. Apakah kita sudah berusaha membentuk atau bergabung dengan wadah perjuangan seperti serikat pekerja yang kompeten untuk memperjuangkan hak-hak kita? Apakah kita sudah bekerja keras, disiplin, dan berintegritas untuk memberikan kontribusi nyata kepada perusahaan? Sebagaimana dalam Islam disebutkan, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).
Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, yaitu evaluasi diri. Sebagai individu, tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah kinerja saya sudah optimal? Dengan memberikan yang terbaik, kita membantu perusahaan berkembang dan menciptakan peluang kesejahteraan bersama.
- Apakah saya sudah disiplin dalam pekerjaan? Disiplin adalah fondasi produktivitas yang membantu perusahaan mencapai tujuan dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Selain itu, pekerja juga harus realistis dalam mengelola keuangan. Jangan memprioritaskan keinginan di atas kebutuhan. Fokuslah pada kebutuhan pokok seperti biaya hidup, pendidikan, dan kesehatan. Hindari kebiasaan buruk seperti berjudi, yang hanya membawa kerugian dan menghancurkan masa depan. Dengan pengelolaan keuangan yang bijak, kesejahteraan akan lebih mudah tercapai, bahkan di tengah tantangan.
Namun, perjuangan tidak cukup dilakukan secara individu. Dibutuhkan serikat pekerja yang kuat, profesional, dan berintegritas untuk memperjuangkan hak-hak kolektif. Serikat pekerja yang kuat memiliki anggota yang solid dan komitmen tinggi. Profesionalisme dibangun melalui pengelolaan yang transparan dan akuntabel. Sementara itu, integritas memastikan bahwa perjuangan didasarkan pada prinsip keadilan tanpa kompromi.
Perjuangan yang efektif harus dilakukan melalui dua pendekatan:
- Horizontal: Memperkuat solidaritas antarpekerja, memastikan semua bergerak bersama dalam satu tujuan.
- Vertikal: Menggantungkan harapan kepada Allah SWT, memohon kemudahan dalam setiap langkah perjuangan. Sebagaimana prinsip Islam, “Mudahkan urusan orang lain, dan Allah akan memudahkan urusanmu.”
Mengutuk kegelapan tidak akan membawa perubahan. Sebaliknya, kita harus “menyalakan lilin” sebagai simbol harapan dan tindakan nyata. Mari bergabung atau membentuk serikat pekerja yang kompeten, proaktif, dan berlandaskan prinsip keadilan. Dengan introspeksi, solidaritas, dan tawakal, perjuangan berat akan menjadi lebih ringan. Bukan sukses yang kita kejar, tetapi kemudahan yang Allah berikan untuk mengatasi setiap urusan kita.
Her-spsibekasi.org