Sosialisasi Hasil Musda VI dan Pembangunan Pusdiklat, Langkah Strategis PD FSP KEP SPSI Jawa Barat Menghadapi Tantangan Industrial

Purwakarta, 10 September 2024 – Bertempat di Kantor DPC KSPSI Kabupaten Purwakarta, Jl. Veteran No. 10, Mulyamekar, Kec. Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, telah diselenggarakan kegiatan Sosialisasi Hasil MUSDA VI FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat serta pembahasan Pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) KSPSI. Acara yang dimulai pukul 13.30 WIB tersebut menghadirkan berbagai perwakilan pengurus dari tingkat pusat (PP), daerah (PD), cabang (PC), serta pengurus unit kerja (PUK), dengan tujuan untuk menyebarluaskan hasil-hasil keputusan MUSDA VI kepada seluruh lapisan organisasi.

Acara dibuka oleh Asep Opan Sopian, Wakil Ketua II PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kegiatan sosialisasi ini sebagai langkah strategis bagi Pimpinan Daerah untuk memastikan setiap keputusan yang diambil dalam MUSDA VI dapat diterapkan secara efektif di seluruh tingkatan organisasi. “Hasil dari MUSDA ini adalah cerminan dari aspirasi dan visi kita bersama untuk memperkuat gerakan serikat pekerja, khususnya di Jawa Barat. Sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk memastikan bahwa seluruh jajaran memahami dan mendukung implementasi dari hasil-hasil MUSDA tersebut,” ujar Asep.

Setelah pembukaan, Agus Koswara yang merupakan Ketua PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat memberikan pemaparan terkait dengan agenda sosialisasi yang telah dijadwalkan secara bertahap di beberapa wilayah di Jawa Barat. Beliau menyebutkan bahwa sosialisasi ini dilaksanakan di empat wilayah utama:

1. Wilayah Karawang, Purwakarta, Subang, dan Cirebon, pada hari ini, Selasa, 10 September 2024.
2. Wilayah Depok dan Bekasi, dijadwalkan pada Selasa, 17 September 2024.
3. Wilayah Bandung Raya dan Sukabumi, akan dilaksanakan pada Sabtu, 21 September 2024.
4. Wilayah Priangan Timur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran, pada Sabtu, 28 September 2024.

Selain memaparkan jadwal, Beliau juga menjelaskan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh serikat pekerja saat ini. Tantangan tersebut mencakup semakin beratnya hubungan industrial, melemahnya perlindungan pemerintah, dan penurunan jumlah keanggotaan akibat maraknya PHK. Ia juga menyoroti lemahnya gerakan serikat pekerja yang diakibatkan oleh liberalisasi serikat. Menurut Agus, untuk menjawab tantangan ini, diperlukan penguatan soliditas dan solidaritas antaranggota, serta dukungan finansial yang kuat. “Organisasi yang kuat memerlukan keanggotaan yang solid, keuangan yang sehat, dan sumber daya manusia yang berkualitas,” ujar Agus.

Ketua PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat juga menekankan bahwa SPSI adalah satu-satunya federasi serikat pekerja yang memiliki blueprint jelas dalam mengarahkan organisasinya. Ia meminta dukungan dari seluruh anggota di wilayah Karawang, Purwakarta, Subang, dan Cirebon untuk mendukung kepengurusan yang sudah terbentuk.

Ira Laila Budiman, yang bertanggung jawab atas bidang organisasi dan sumber daya manusia, menjelaskan lebih lanjut terkait program kerja organisasi. Program ini meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan anggota serikat dalam menghadapi tantangan-tantangan baru. Ira juga membahas program kerja bidang pembelaan dan perlindungan, yang meliputi tiga aspek utama: edukasi, supervisi, dan advokasi.

Beliau juga menjelaskan program penguatan keuangan organisasi, dengan beberapa langkah utama, di antaranya menyelaraskan format laporan keuangan di tingkat PD, PC, dan PUK melalui rapat khusus yang melibatkan seluruh pengurus di Jawa Barat. Untuk memperkuat pengelolaan keuangan, PD juga akan melakukan bimbingan secara rutin kepada PC terkait metode laporan keuangan, serta memastikan iuran disetorkan melalui rekening PD FSP KEP SPSI Jawa Barat di Bank BRI.

Ira menekankan pentingnya inovasi keuangan seperti penggunaan M-Banking Giro untuk meningkatkan efisiensi dan membangun koperasi serikat pekerja serta badan usaha milik organisasi sebagai sumber pendanaan mandiri.

Sukir, Wakil Sekretaris PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat, menyampaikan pemaparan mengenai pentingnya penguatan soliditas dan solidaritas antaranggota serikat. Selain itu, ia menyoroti pentingnya tertib administrasi dalam pengelolaan organisasi dan kebutuhan untuk melakukan propaganda positif untuk memperkuat citra serikat di mata publik.

Ketua Umum FSP KEP SPSI, R. Abdullah, menyatakan bahwa hasil-hasil dari MUSDA VI harus didukung oleh seluruh elemen organisasi. Ia menegaskan bahwa untuk memperkuat organisasi, jumlah keanggotaan harus terus ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia. “Organisasi yang kuat tidak hanya membutuhkan struktur yang baik, tetapi juga dukungan dari setiap anggota di berbagai wilayah. Tanpa keanggotaan yang kuat, organisasi ini tidak akan mampu menghadapi tantangan,” tegasnya.

Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, yang juga hadir dalam acara ini, menyampaikan kebanggaannya atas inisiatif pembangunan Pusdiklat KSPSI. Ia menekankan bahwa pembangunan ini merupakan hasil dari kemandirian organisasi dan merupakan kebanggaan bagi seluruh anggota KSPSI. Andi Gani mengajak seluruh anggota untuk berkontribusi aktif dalam penggalangan dana pembangunan Pusdiklat, sehingga pembangunan bisa berjalan sesuai rencana. “Dana pembangunan Pusdiklat ini sepenuhnya berasal dari kontribusi anggota, dan kami berharap seluruh anggota KSPSI dapat mendukung proses ini hingga selesai,” ujarnya.

Acara ini juga menghasilkan beberapa konsensus penting, antara lain bahwa seluruh perangkat organisasi di PUK, PC, dan PD berkewajiban mendukung program kerja yang telah diputuskan. Target prioritas seperti pendidikan, pengembangan, penguatan keuangan, serta soliditas dan solidaritas harus didukung oleh seluruh jajaran organisasi.

Acara yang berlangsung hingga pukul 17.00 WIB ditutup dengan sesi foto bersama sebagai tanda kebersamaan dan komitmen seluruh anggota dalam mendukung langkah-langkah strategis yang telah direncanakan.

Her-spsibekasi.org