Delegasi Indonesia Suarakan Perjuangan 280 Pekerja Multistrada di Forum Dunia IndustriALL Global Union
CEMWU Indonesia Sampaikan Pesan Solidaritas dalam Kongres ke-IV IndustriALL Global Union di Sydney
Sydney, Australia, spsibekasi.org — Delegasi Indonesia dari Chemical, Energy, Mines, and General Workers Union (CEMWU) atau SP KEP SPSI turut hadir dalam Kongres ke-IV IndustriALL Global Union yang berlangsung pada 1–7 November 2025 di Sydney, Australia. Dalam forum internasional tersebut, delegasi Indonesia secara tegas menyuarakan perjuangan 280 pekerja PT Multistrada yang mengalami PHK sepihak, sekaligus mengajak solidaritas global untuk turut mengawal penegakan keadilan bagi para pekerja.
Kongres ini dihadiri oleh 755 peserta dari seluruh dunia, mewakili berbagai afiliasi serikat pekerja yang tergabung dalam IndustriALL Global Union. Agenda besar kongres adalah memperkuat solidaritas internasional dan memperjuangkan hak-hak pekerja di tengah tantangan globalisasi, ketimpangan ekonomi, dan perubahan industri dunia.
Dalam forum internasional tersebut, Ira Laila, perwakilan dari CEMWU Indonesia, tampil menyampaikan pidato yang menggugah semangat solidaritas global dan menyoroti persoalan ketimpangan yang dihadapi pekerja di sektor kimia, energi, dan pertambangan di Indonesia.
“Rekan-rekan, saudara-saudari sekalian, selamat pagi. Nama saya Ira Laila, saya mewakili Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, dan Pekerja Umum (CEMWU), Indonesia. CEMWU memiliki 175.000 anggota di seluruh negeri,” ujarnya membuka pidato.
“Saya sangat terhormat berdiri di hadapan Anda hari ini, bersatu dalam perjuangan melawan ketidaksetaraan dan membangun dunia di mana setiap pekerja hidup dengan martabat, keselamatan, dan penghargaan yang adil bagi dirinya dan keluarganya.”
Ira menggambarkan secara jelas wajah ketidaksetaraan di sektor industri kimia dan pertambangan, di mana banyak pekerja terpapar bahan beracun, mengalami penyakit akibat kerja, dan kecelakaan tambang tanpa perlindungan memadai dari pemerintah maupun perusahaan.
“Kita hidup di dunia di mana perusahaan multinasional mencatat keuntungan historis, namun orang-orang yang menghasilkan kekayaan mereka masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Ketidakseimbangan kekuasaan antara modal dan tenaga kerja adalah inti dari ketidaksetaraan yang kita hadapi,” tegasnya.
Selain itu, Ira juga menyoroti bahwa kebebasan berserikat masih menjadi tantangan besar di Indonesia, di mana masih ada kasus pekerja yang diberhentikan karena bergabung dengan serikat pekerja.
Dalam momentum kongres global tersebut, delegasi Indonesia menyerukan solidaritas internasional terhadap kasus PHK sepihak terhadap 280 pekerja di PT Multistrada Arah Sarana, yang merupakan bagian dari Michelin Group.
“Rekan-rekan, saya ingin meminta dukungan dan solidaritas Anda untuk anggota kami di PT Multistrada Arah Sarana Tbk. Perusahaan secara sepihak memberhentikan 280 pekerja tanpa penjelasan yang layak. Ironisnya, hal ini terjadi tepat setelah dua pemimpin serikat menghadiri jaringan global Michelin di Prancis bulan ini,” ujarnya di hadapan peserta kongres.
“Kami sangat membutuhkan dukungan dan solidaritas Anda untuk mendukung perjuangan anggota kami.”
Dalam pidatonya, Ira juga menyoroti pentingnya kesetaraan gender di tempat kerja, terutama bagi perempuan di sektor industri yang sering kali bekerja di posisi berisiko dengan upah rendah dan rentan terhadap kekerasan atau pelecehan.
“Memerangi ketidaksetaraan berarti membuat perempuan terlihat, memberi mereka suara dan kepemimpinan, serta menutup kesenjangan upah gender. Serikat kami berkomitmen untuk membawa lebih banyak perempuan ke posisi pengambilan keputusan dan memperkuat komitmen nol toleransi terhadap diskriminasi,” ujarnya menegaskan.
Di akhir pidatonya, Ira Laila mengajak seluruh peserta kongres untuk menjadikan forum dunia ini sebagai momentum memperkuat perjuangan bersama.
“Rekan-rekan, biarkan kongres ini mengirimkan pesan yang jelas ke dunia. Para pekerja menuntut kesetaraan, keadilan, dan martabat. Kami percaya bahwa melawan ketidaksetaraan juga berarti membangun harapan melalui pendidikan, pengorganisasian, dan solidaritas. Terima kasih, solidaritas selamanya!!”
Kehadiran delegasi Indonesia dalam kongres ini menjadi penegasan bahwa perjuangan buruh Indonesia tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari gerakan buruh global yang memperjuangkan keadilan sosial, hak berserikat, kesetaraan gender, dan perlindungan kerja yang layak untuk semua.
Her-spsibekasi.org




