
Cirebon, 22 Maret 2025 – SP KEP SPSI bekerja sama dengan beberapa instansi di Kabupaten Cirebon menggelar acara buka puasa bersama di Pondok Pesantren Nurul Hidayah, yang terletak di Desa Beringin, Kabupaten Cirebon.
Acara ini menjadi ajang silaturahmi bagi berbagai pihak, di antaranya:
- Adams Yogasara (Vice President Perencanaan Strategis Nasional PLN)
- Jalu Teguh Prihadi (Direktur Utama PT. IBN)
- Bupati/Wakil Bupati atau perwakilan Kabupaten Cirebon
- Kepala BRIN atau perwakilan
- Anggota DPR RI Komisi 12
- Gun Gun M. Lutfi (Ketua Asosiasi Susu Perah dan Pedaging Nasional serta Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Kabupaten Kuningan)
- KH. Azis Saerozi (Ketua Tanfidz PC NU Kabupaten Cirebon)
- Ketua Tanfidz MWC NU Kecamatan Astanajapura dan Pangenan
- Dr. Abu Nashor, Lc (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoir Buntet Pesantren)
- KH. Ilyas Kaelani (Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat Al-Kaelani)
- KH. Syaechu (Ketua Koperasi Garam, tokoh intelektual NU, dan ring satu Presiden Gus Dur dan Gus Im)
- Agus Koswara (Ketua PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat)
- Perwakilan PC FSP KEP SPSI se-Jawa Barat dan Cirebon
- Kepala Desa Beringin beserta jajarannya
- Ketua Syuriah NU Kabupaten Kuningan
- Pejabat KLHK Jawa Barat
- Ketua Pencak Silat Cimande Pajajaran
- Serta masyarakat sekitar yang turut hadir.
Agus Koswara, Ketua PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat menuturkan bahwa Pondok Pesantren Nurul Hidayah secara resmi diresmikan dalam acara ini oleh Ketua Umum PP FSP KEP SPSI, R. Abdullah, didampingi oleh Ketua PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat, Agus Koswara.
“Pondok pesantren ini milik Serikat Pekerja, harapannya banyak anak pekerja yang bisa mondok di sini,” ujar Agus Koswara
Senada dengan hal tersebut, Ustadz Fauzan, selaku pengelola pondok pesantren yang juga merupakan pengurus PD FSP KEP SPSI Jawa Barat, menegaskan bahwa biaya mondok di sini sangat terjangkau, bahkan bisa gratis bagi yang membutuhkan.
“Mondok di sini biayanya tidak tinggi, bahkan bisa gratis. Tapi untuk kualitas pendidikan, silakan dibandingkan dengan pondok pesantren lainnya,” tambahnya.
Sebagai bagian dari nilai kepedulian sosial, acara ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak yatim dan dhuafa, yang diberikan langsung oleh para tamu undangan dan pengurus Serikat Pekerja.
Acara ditutup dengan kultum Ramadan yang memberikan tausiyah dan motivasi bagi para hadirin untuk terus mempererat ukhuwah Islamiyah serta meningkatkan kepedulian sosial di bulan suci ini.
Buka puasa bersama serta santunan kepada anak yatim menjadi bukti nyata bahwa Serikat Pekerja tidak hanya berperan dalam perjuangan hak-hak buruh, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap pendidikan dan kesejahteraan sosial, khususnya bagi anak-anak pekerja dan masyarakat sekitar.
Kontributor: Ira Laila Budiman
Her-spsibekasi.org