
Jakarta, spsibekasi.org – Acara Peringatan 3 Tahun Kebangkitan Klas Buruh yang sebelumnya direncanakan pada 6 September 2024 telah diundur dan akhirnya dilaksanakan pada Rabu, 18 September 2024, di Istora Senayan, Jakarta. Acara ini berlangsung mulai pukul 11.00 WIB dan dihadiri oleh ribuan buruh yang berasal dari berbagai daerah, terutama di wilayah Jabodetabek.
Acara ini dihadiri oleh berbagai organisasi buruh dan serikat pekerja besar di Indonesia, antara lain Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Serikat Petani Indonesia (SPI), dan sejumlah organisasi lainnya. Total peserta yang hadir mencapai sekitar 20.000 orang, terdiri dari perwakilan dari masing-masing serikat pekerja dengan jumlah signifikan.


Dalam peringatan ini, Partai Buruh beserta anggota serikat buruh mengusung berbagai tuntutan terkait permasalahan perburuhan di Indonesia. Tema utama acara meliputi:
- Meninjau ulang Omnibus Law UU Cipta Kerja khususnya Klaster Ketenagakerjaan.
- Penetapan upah minimum tahun 2025 yang sesuai dengan kebutuhan hidup layak.
- Penghapusan sistem kerja outsourcing.
- Reforma agraria dan kedaulatan pangan.
- Pengangkatan guru honorer menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
- Penyediaan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi.
Selain itu, Partai Buruh juga menyampaikan pesan kuat terkait proses pemilu legislatif 2024. Meskipun belum berhasil menempatkan kadernya di DPR RI, Partai Buruh mengungkapkan keyakinan bahwa pada pemilu tahun 2029, mereka akan lebih berhasil, berkat dukungan yang terus meningkat. Saat ini, beberapa kader Partai Buruh telah berhasil duduk di legislatif tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.


Dalam acara tersebut, turut hadir tokoh-tokoh penting seperti Bung Said Iqbal, Presiden Partai Buruh, dan Bung Andi Gani Nena Wea, Pimpinan Serikat Pekerja se-ASEAN. Selain membahas isu-isu perburuhan, acara ini juga mengirimkan pesan penting tentang pentingnya memastikan Pilkada di seluruh Indonesia berjalan dengan lancar dan memenangkan kepala daerah yang diusung oleh Partai Buruh.
Meskipun undangan telah disampaikan kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto, beliau tidak dapat hadir dalam acara ini.
Acara ini menjadi momentum bagi buruh Indonesia untuk terus memperjuangkan hak-hak mereka dan memastikan bahwa suara mereka didengar dalam berbagai forum nasional.
Kontributor: Guntoro
Editor: Her-spsibekasi.org