Jakarta, spsibekasi.org – Peringatan Hari Buruh Internasional hari ini (1/5) diwarnai oleh kehadiran ribuan buruh yang berkumpul di Patung Kuda Jakarta. Turut hadir dalam aksi ini adalah Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, yang juga memimpin aksi pada hari ini.
Dalam orasinya, Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, menegaskan komitmen untuk terus berjuang hingga tuntutan pekerja terpenuhi. Dia menyatakan kesiapannya untuk melakukan perlawanan hingga tuntas terhadap masalah upah rendah dan praktik outsourcing yang dianggap merugikan pekerja pasca diterbitkannya UU Cipta Kerja.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal KSPSI, Heryanto Ahmad, menegaskan bahwa perlawanan terhadap Omnibus Law akan terus dilakukan. Meskipun menghargai kebijakan pemerintah, ia menegaskan pentingnya perlindungan terhadap pekerja agar tidak dieksploitasi. Kenaikan upah yang minim, hanya sebesar 64.000 rupiah, dianggap sebagai dampak dari UU Cipta Kerja. Oleh karena itu, pemerintah diingatkan untuk menerapkan upah minimum sektoral yang adil bagi seluruh pekerja di Indonesia.
Setelah berlangsung dari pagi hingga siang, aksi May Day kemudian berlanjut ke Gelora Bung Karno. Meskipun aksi berpindah tempat, semangat perlawanan dan tuntutan kenaikan upah tetap menjadi fokus utama yang diusung oleh para peserta aksi.
Peringatan Hari Buruh Internasional tahun ini menjadi momentum penting bagi para buruh untuk bersatu dalam menuntut hak-hak mereka, serta untuk memperjuangkan kondisi kerja yang lebih adil dan sejahtera bagi seluruh pekerja di Indonesia.
Hmw-spsibekasi.org