Bekasi, spsibekasi.org – Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) menginisiasi kunjungan kerja ke PT Omron Manufacturing of Indonesia (OMI) pada hari ini, Selasa, 3 Desember 2024. Kegiatan yang berlangsung di kawasan industri Ejip Plot 5C, Sukaresmi, ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Bekasi, serta Pengurus KSPSI Kabupaten/Kota Bekasi.
PT Omron Manufacturing of Indonesia, yang berdiri sejak 1992 dan merupakan bagian dari Omron Corporation Jepang, mempekerjakan sekitar 1.900 pekerja, dengan 82% di antaranya adalah perempuan. Perusahaan ini memproduksi komponen elektronik seperti relay dan dikenal atas kepeduliannya terhadap aspek sosial, termasuk perekrutan pekerja disabilitas sejak 1995. Salah satu inovasi perusahaan yang menjadi sorotan adalah Day Care & Night Care, fasilitas penitipan anak yang mendukung pekerja perempuan untuk bekerja tanpa khawatir meninggalkan anak di rumah.
Kegiatan kunjungan kerja hari ini dimulai pukul 10.30 WIB dengan sambutan dari Rony, GM HR PT OMI. Ia menyampaikan bahwa keberadaan Day Care & Night Care berawal dari keresahan pekerja perempuan yang harus meninggalkan anak mereka di rumah. “Fasilitas ini memungkinkan pekerja perempuan untuk fokus bekerja, sementara anak-anak mereka mendapatkan pengasuhan yang baik,” jelasnya.
Hermansyah, SH, AK3 dari Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), mengapresiasi inisiatif PT OMI sebagai role model bagi perusahaan lain. “Langkah ini selaras dengan visi Presiden untuk membentuk SDM unggul. Keberadaan Day Care & Night Care di PT Omron layak menjadi inspirasi nasional,” ungkapnya.
Perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) menambahkan bahwa fasilitas ini tidak hanya melindungi hak anak, tetapi juga memberdayakan perempuan untuk berkontribusi secara optimal di tempat kerja. “Day Care adalah wujud perlindungan terhadap perempuan dan anak, serta langkah strategis untuk mengatasi beban ganda yang kerap dialami pekerja perempuan,” ujarnya.
Prof. Dr. Armai Arief, M.Ag, mewakili ADI, menyatakan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri sangat penting. “Dari 7.000 perusahaan di Bekasi, hanya PT Omron yang menjalankan fasilitas Day Care. Jika ini diterapkan di tempat lain, produktivitas pekerja perempuan akan meningkat, dan anak-anak mereka tidak terlantar,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya pengembangan SDM melalui program-program inovatif seperti Baby Day & Night Care yang bekerja sama dengan pihak ketiga. “Langkah PT OMI adalah bukti nyata tanggung jawab sosial untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Agenda dilanjutkan dengan kunjungan ke fasilitas Day Care & Night Care di lingkungan PT OMI. Dalam pantauan spsibekasi.org, terlihat anak-anak pekerja berusia 6 bulan hingga 5 tahun diasuh dengan baik oleh tiga orang pengasuh profesional. Fasilitas ini dilengkapi dengan pengawasan CCTV, memastikan keamanan anak-anak selama berada di sana.
“Keberadaan fasilitas ini memungkinkan perempuan kembali bekerja dan meningkatkan partisipasi pekerja perempuan hingga 70%,” tutur Junedi, GM ESD PT.OMI “Kami berharap fasilitas serupa dapat diimplementasikan di perusahaan lain, karena ini adalah langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Kunjungan kerja ini memberikan apresiasi tinggi kepada manajemen PT Omron Manufacturing of Indonesia atas kontribusinya dalam pengembangan SDM dan perlindungan perempuan di dunia kerja. Diharapkan langkah ini menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mengintegrasikan tanggung jawab sosial dengan strategi bisnis yang berkelanjutan.
Her-spsibekasi.org