NasionalNEWS

Apel Akbar Buruh Indonesia 2025, Said Iqbal: “Negara Harus Hadir untuk Kaum Kecil”

50 Ribu Buruh Padati Jababeka, KSPSI Tegaskan Komitmen Kebangsaan dan Persatuan

Bekasi, Spsibekasi.org — Lautan massa buruh yang diperkirakan mencapai 50.000 orang memadati Botanical Jababeka, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, dalam gelaran Apel Akbar Kebangsaan Buruh Indonesia 2025, Rabu (15/10). Dalam acara yang diselenggarakan oleh KSPSI Pimpinan Andi Gani Nena Wea dan KSPI Pimpinan Said Iqbal tersebut, Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan orasi kebangsaan yang sarat dengan pesan persatuan, nasionalisme, serta harapan bagi pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Dalam orasinya, Said Iqbal mengawali dengan ajakan menjaga persaudaraan dan nilai-nilai kebajikan lintas keyakinan. Ia juga secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang turut hadir bersama jajaran Mabes Polri, Kapolda Metro Jaya, serta unsur Forkopimda Kabupaten Bekasi, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Bekasi.

“Bapak Kapolri adalah sosok yang selalu membersamai perjuangan buruh, memfasilitasi agar omnibus law bisa dihapuskan dan dimenangkan di Mahkamah Konstitusi,” ujar Said Iqbal disambut tepuk tangan meriah massa buruh.

Dalam orasinya, Said Iqbal menyerukan agar seluruh buruh mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyatakan keyakinannya bahwa kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo akan berpihak kepada rakyat kecil, termasuk kaum buruh, petani, dan nelayan.

“Kita berharap segala kebijakan Presiden Prabowo Subianto berpihak kepada orang-orang kecil. Jangan miskinkan buruh, jangan miskinkan petani dan guru. Negara harus hadir bagi mereka,” tegas Iqbal.

Ia juga mengapresiasi sejumlah kebijakan yang mulai digagas pemerintah, seperti rencana penghapusan utang UMKM, penguatan ekonomi pedesaan, serta program penyediaan tiga juta rumah untuk rakyat berpenghasilan rendah.

Dalam bagian lain orasinya, Said Iqbal menyampaikan kebanggaannya atas kiprah Presiden Prabowo di kancah internasional, khususnya dalam upaya mendorong perdamaian di Gaza, Palestina.

“Kita bangga, Presiden Prabowo menjadi satu-satunya pemimpin dari Asia yang hadir dalam penandatanganan perjanjian perdamaian Gaza. Ini balasan sejarah atas dukungan Palestina yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia,” tutur Iqbal dengan penuh semangat.

Ia kemudian mengaitkan kisah sejarah hubungan Indonesia Palestina melalui tokoh Haji Agus Salim dan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, menegaskan bahwa semangat solidaritas itu kini diteruskan oleh Prabowo Subianto.

Dalam kesempatan itu, Said Iqbal juga menyampaikan dua tuntutan utama kepada pemerintah, yaitu: Penghapusan sistem kerja outsourcing, yang disebutnya sebagai “perbudakan modern”. dan Revisi kebijakan pemagangan yang dinilai menjadi kedok bagi praktik pekerja kontrak tanpa kepastian.

“Outsourcing adalah modern slavery. Kami juga menolak pemagangan yang disalahgunakan untuk mengeksploitasi tenaga kerja muda,” ujar Iqbal dengan lantang.

Ia menambahkan bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi yang sebelumnya memenangkan buruh terkait upah sektoral harus kembali ditegakkan, demi menjamin keadilan bagi pekerja di seluruh sektor industri.

Menutup orasinya, Said Iqbal mengajak seluruh buruh Indonesia untuk menjaga persatuan nasional serta mendukung kepolisian dalam menjaga ketertiban dan keamanan negara. “Jaga Presiden Prabowo dari serangan-serangan yang ingin menjatuhkannya. Jaga juga Kapolri agar Indonesia tetap aman dan tertib,” serunya.

Ia menegaskan bahwa kritik terhadap oknum tidak boleh menodai lembaga Polri secara keseluruhan. “Kalau ada tikus di lumbung padi, jangan bakar lumbungnya. Ambil tikusnya,” ucapnya disambut sorakan massa.

Orasi diakhiri dengan pekik semangat ribuan buruh yang meneriakkan yel-yel dukungan kepada Presiden Prabowo dan kepolisian RI, menandai semangat baru gerakan buruh dalam era pemerintahan baru.

Her-spsibekasi.org

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker