
Jakarta, spsibekasi.org – Suasana Gedung DPR RI mendadak tegang. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea melontarkan pernyataan mengejutkan langsung di hadapan Ketua DPR RI Puan Maharani (22/9). Ia menyebut buruh akan menyalakan “lampu kuning” bagi pemerintah dengan menggelar Apel Siaga Kebangsaan yang melibatkan 100 ribu buruh dari 26 federasi di Bekasi, dua pekan mendatang.
“Ini apel siaga satu. Kalau buruh sudah turun dengan apel siaga, itu lampu kuning, tanda waspada untuk pemerintah. Kami dengar ada sesuatu yang tidak baik untuk demokrasi negeri ini,” tegas Andi Gani, lantang di ruang pertemuan bersama DPR usai aksi unjuk rasa besar-besaran, Senin siang.
Pernyataan ini sontak mengagetkan, karena untuk pertama kalinya KSPSI secara terbuka mengisyaratkan perlawanan serius terhadap arah demokrasi di Indonesia. Andi Gani menegaskan apel siaga bukan sekadar aksi biasa, melainkan peringatan keras.
“Satu tuntutan kami jelas: jaga supremasi sipil, jaga NKRI, dan jaga demokrasi. Jika ini diabaikan, jangan salahkan buruh bila gelombang perlawanan semakin besar,” katanya dengan nada tegas.
Rencana apel siaga akbar yang akan memobilisasi 100 ribu buruh di Bekasi ini dipastikan menjadi sorotan nasional. Bagi gerakan buruh, langkah ini bukan sekadar protes, tetapi sebuah sinyal “bahaya” yang tak boleh disepelekan pemerintah maupun elite politik.
Her-spsibekasi.org