
Bekasi, Spsibekasi.org – Pimpinan serikat pekerja lintas federasi menggelar rapat koordinasi di Saung Mang Kabayan, Jababeka, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Jumat sore pukul 17.00 WIB. Pertemuan ini membahas persiapan Apel Kebangsaan Buruh yang akan dilaksanakan pada Rabu, 15 Oktober 2025, di Bekasi, sebagai bentuk konsolidasi untuk mendorong lahirnya Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berpihak kepada kepentingan rakyat dan pekerja.
Rapat dipimpin langsung oleh Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea, serta dihadiri oleh Presiden KSPI Said Iqbal, Presiden FSPMI Riden Hatam Azis, dan Ketua Umum PP FSP KEP SPSI R. Abdullah. Selain itu, hadir pula Ketua PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi M. Yusuf, serta pimpinan serikat pekerja lintas generasi dari berbagai konfederasi dan federasi serikat pekerja.
Dalam arahannya, Andi Gani Nena Wea menegaskan bahwa Apel Kebangsaan Buruh tetap akan dilaksanakan di Bekasi dengan skala besar dan tertib. “Kita pastikan tanggal 15 Oktober 2025 menjadi momentum kebersamaan seluruh buruh Indonesia untuk menyuarakan keadilan. Apel ini harus menjadi simbol kesatuan dan persatuan buruh” tegasnya.
Sementara itu, R. Abdullah menyoroti pentingnya momentum ini sebagai bentuk partisipasi serikat pekerja dalam proses legislasi. “Untuk pertama kalinya Mahkamah Konstitusi memerintahkan agar pembuatan Undang-Undang Ketenagakerjaan wajib melibatkan serikat buruh. Ini saatnya kita menunjukkan bahwa buruh siap memberi masukan konstruktif agar undang-undang yang lahir benar-benar adil, bisa diterima pengusaha, dan diterima masyarakat,” ujarnya.
M. Yusuf, Ketua PC FSP KEP SPSI Kabupaten/Kota Bekasi, melaporkan bahwa hingga saat ini jumlah peserta yang telah terkonfirmasi mencapai 16.000 buruh dan diperkirakan akan terus bertambah hingga hari pelaksanaan. Ia juga menambahkan bahwa koordinasi dengan pihak terkait terus dilakukan untuk memastikan kesiapan lokasi dan teknis acara.
Apel Kebangsaan Buruh pada 15 Oktober mendatang akan dihadiri oleh puluhan ribu buruh dari berbagai federasi di Kabupaten Bekasi. Massa akan dikawal oleh Brigade SPSI dan Garda Metal FSPMI untuk memastikan jalannya kegiatan berlangsung tertib tanpa menutup jalan.
Pertemuan di Saung Mang Kabayan ini juga menyepakati pembentukan kepanitiaan kecil untuk mengatur teknis pelaksanaan apel secara rinci. “Kita harus masif, tertib, dan menunjukkan bahwa Bekasi sebagai basis buruh terbesar di Asia Tenggara mampu menggerakkan kekuatan dengan damai dan bermartabat,” tutup Said Iqbal.
Her-spsibekasi.org