Kegiatan SPKEP SPSI BekasiNEWS

Zen Mutowali, SH, CLA: Strategi Negosiasi Efektif untuk Mengatasi Perselisihan di Dunia Kerja

Bimbingan Teknis Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Kabupaten Bekasi: Komunikasi dan Negosiasi sebagai Kunci Utama

Bekasi, 3 Oktober 2024 – Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi kembali melaksanakan program unggulannya berupa Bimbingan Teknis Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, yang berlangsung dari 2 hingga 4 Oktober 2024 di Grande Valore Hotel & Serviced Apartment, Cikarang Selatan. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen yang terlibat dalam hubungan industrial, seperti perwakilan serikat pekerja, pengusaha, serta mediator hubungan industrial.

Foto: Kegiatan Bimbingan Teknis Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Kabupaten Bekasi

Dalam acara ini, Zen Mutowali, SH, CLA, Ketua Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC FSP KEP SPSI) Kabupaten-Kota Bekasi, hadir sebagai narasumber utama. Materi yang beliau sampaikan, bertajuk “Teknik Berkomunikasi dan Bernegosiasi dalam Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial”, menekankan bahwa kemampuan komunikasi dan negosiasi bukan hanya aspek formal dalam dunia bisnis, namun bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Foto: Zen Mutowali, SH, CLA – Ketua PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi

Dalam presentasinya, Zen Mutowali, SH, CLA menekankan bahwa manusia sebagai makhluk sosial selalu terlibat dalam proses komunikasi dan negosiasi di berbagai aspek kehidupan. Baik dalam konteks pribadi maupun profesional, negosiasi adalah proses di mana pihak-pihak dengan kepentingan yang berbeda berusaha menemukan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Foto: Kegiatan Bimbingan Teknis Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Kabupaten Bekasi

Beliau juga menyoroti bahwa penyelesaian perselisihan yang terbaik adalah yang dilakukan langsung oleh pihak-pihak yang berselisih. Dengan adanya komunikasi dan negosiasi yang baik, potensi konflik dapat diminimalisir dan hubungan kerja yang harmonis dapat tercapai. “Dalam setiap negosiasi, penting untuk memahami bahwa lawan bicara kita bukanlah musuh, tetapi mitra yang memiliki tujuan yang mungkin berbeda namun dapat disatukan untuk kepentingan bersama,” ujar Beliau.

Foto: Kegiatan Bimbingan Teknis Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Kabupaten Bekasi

Salah satu kunci utama dari negosiasi adalah komunikasi yang efektif. Dalam negosiasi, kemampuan untuk mendengarkan menjadi sangat penting. Konsep “2 Telinga – 1 Mulut” yang diperkenalkan oleh Bung Zen dalam presentasinya menggarisbawahi pentingnya mendengarkan lebih banyak daripada berbicara. Dengan memahami kebutuhan dan kepentingan pihak lain, kita dapat menciptakan kesepakatan yang lebih adil dan menguntungkan.

Negosiasi sendiri dibagi menjadi beberapa tipe, antara lain:

  1. Negosiasi Kompetitif, di mana setiap pihak berusaha menang tanpa memikirkan hasil bagi pihak lain.
  2. Negosiasi Kooperatif, di mana pihak-pihak yang berunding dianggap sebagai mitra dan saling bekerja sama untuk mencapai kesepakatan.
  3. Negosiasi Lunak, yang menitikberatkan pada pencapaian kesepakatan dengan mengutamakan perdamaian.
  4. Negosiasi Keras, yang berfokus pada kemenangan dan sering kali mengesampingkan kepentingan lawan negosiasi.
  5. Negosiasi Berbasis Kepentingan, yang menggabungkan pendekatan lunak dan keras, serta mempertimbangkan empat komponen utama: People (manusia), Interest (kepentingan), Options (solusi), dan Criteria (kriteria keberhasilan).
    Mitigasi Risiko Perselisihan melalui Komunikasi yang Efektif.

Negosiasi dan komunikasi adalah alat yang ampuh untuk mencegah eskalasi perselisihan di tempat kerja. Dalam presentasi tersebut,  Zen Mutowali juga menggarisbawahi bahwa pemahaman tentang dinamika komunikasi, seperti Pengorbanan vs Pertukaran, Persepsi vs Fakta, Sensasi vs Esensi, dan Ideal vs Terbaik, adalah elemen penting yang harus diperhatikan dalam negosiasi. Kesepakatan terbaik adalah yang melibatkan pengorbanan yang seimbang dan adil, serta didasarkan pada fakta, bukan sekadar persepsi.

Foto: Kegiatan Bimbingan Teknis Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Kabupaten Bekasi

Peserta bimbingan teknis ini tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga berkesempatan untuk mengikuti latihan praktis dan simulasi kasus perselisihan hubungan industrial. Simulasi ini dirancang agar peserta dapat langsung menerapkan teknik-teknik komunikasi dan negosiasi yang telah dipelajari. Tujuannya adalah agar mereka lebih siap menghadapi berbagai situasi perselisihan nyata di tempat kerja.

Dengan adanya kegiatan bimbingan teknis ini, diharapkan para peserta dapat memperkuat kompetensi mereka dalam berkomunikasi dan bernegosiasi, sehingga dapat mendorong terciptanya hubungan industrial yang harmonis di Kabupaten Bekasi. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi juga menambahkan bahwa peningkatan kemampuan negosiasi diharapkan mampu mengurangi potensi konflik di tempat kerja, yang pada akhirnya mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan karyawan serta perusahaan.

Acara ini merupakan bagian dari Program Kerja Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2024, yang dirancang untuk menghadapi tantangan global dalam hubungan industrial, termasuk dampak dari transformasi digital dan dinamika ekonomi.

Dengan demikian, komunikasi dan negosiasi yang tepat dapat menjadi kunci utama dalam penyelesaian perselisihan, membangun hubungan yang lebih baik, serta mencapai tujuan bersama bagi semua pihak yang terlibat.

Her-spsibekasi.org

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker