
Jakarta, spsibekasi.org — Dalam forum Regional Solidarity and Human Rights Action pada SEANF 2025, Nany Afrida, Chairperson Alliance of Independent Journalists (AJI) Indonesia, menegaskan pentingnya solidaritas jurnalis di Asia Tenggara dalam menghadapi kekerasan yang dilakukan rezim militer, khususnya di Myanmar, yang menjadi peringatan serius bagi kebebasan pers di kawasan Asia Tenggara.
Nany memaparkan bagaimana kekerasan militer di Myanmar telah menimbulkan penderitaan besar bagi para jurnalis yang meliput berbagai aksi protes dan pelanggaran HAM. Penindasan brutal, penculikan, hingga pembunuhan terhadap wartawan di sana menunjukkan betapa rapuhnya kebebasan pers di bawah rezim otoriter. “Apa yang terjadi di Myanmar bukan hanya masalah negara itu saja, tapi ancaman bagi seluruh jurnalis Asia Tenggara,” ujarnya.
Ia mengaitkan kondisi tersebut dengan situasi di Indonesia yang, meski berbeda konteks, menghadapi ancaman regulasi represif dan kriminalisasi pers yang semakin ketat. Menurut Nany, upaya pembungkaman pers lewat undang-undang seperti UU ITE dan kriminalisasi peliputan merupakan gejala serius yang bila dibiarkan bisa menyeret Indonesia ke jurang yang sama seperti Myanmar.
“Sudah ada 7 jurnalis meninggal dan lebih dari 200 yang ditangkap di kawasan ini, termasuk Indonesia. Kekerasan, intimidasi, dan hukuman berat hingga 20 tahun penjara menjadi ancaman nyata bagi kita semua,” katanya.
Nany menyerukan pembentukan konsorsium solidaritas jurnalis di ASEAN untuk saling mengawasi dan membantu saat terjadi pelanggaran di masing-masing negara. “Jika jurnalis di Myanmar diculik atau ditembak, kita harus bersuara keras. Jika rekan kita di Filipina atau Timor Leste mengalami kekerasan, kita harus bergerak cepat. Ini bukan hanya soal profesi, tapi juga soal mempertahankan demokrasi dan hak asasi manusia,” tegasnya.
Dengan latar pengalaman berat liputan di Aceh di masa militer, Nany juga mengingatkan bahwa kondisi Indonesia pun rentan terhadap kekuasaan yang meminggirkan kebebasan pers. “Jurnalis adalah garda terdepan demokrasi. Jika mereka diam, maka suara rakyat akan hilang,” ujarnya menutup.
Her-spsibekasi.org