
Bekasi, spsibekasi.org — Persoalan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 280 pekerja PT Multistrada Arah Sarana menjadi isu serius yang kini mendapat perhatian hingga tingkat Pimpinan Pusat (PP) FSP KEP SPSI. Hari ini (1 November 2025), bertempat di kantor DPC KSPSI Kabupaten/Kota Bekasi, seluruh unsur struktur organisasi kembali menggelar rapat koordinasi strategis untuk menyusun langkah penyelesaian atas dugaan PHK sepihak tersebut.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi, Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat, Pimpinan Pusat, serta Pengurus PUK SP KEP SPSI PT Multistrada Arah Sarana. Pertemuan berlangsung sejak pukul 10.00 hingga 12.30 WIB dengan agenda utama memperkuat konsolidasi lintas struktur organisasi.
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP FSP KEP SPSI, R. Abdullah, yang dalam arahannya menegaskan bahwa penyelesaian persoalan PHK 280 pekerja ini harus menjadi tanggung jawab bersama, mulai dari tingkat pusat hingga unit kerja. Ia menyampaikan empat sikap tegas organisasi:
- Protes keras terhadap PHK sepihak yang dilakukan manajemen PT Multistrada Arah Sarana.
- Ajakan bersolidaritas nasional kepada seluruh elemen organisasi untuk mendukung perjuangan PUK PT Multistrada.
- Penguatan komunikasi dan kolaborasi dengan pemerintah, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja.
- Membangun dukungan internasional, termasuk melalui jaringan serikat pekerja global.
R. Abdullah juga menegaskan bahwa organisasi telah membentuk pembagian tugas penyelesaian kasus melalui jalur litigasi maupun nonlitigasi. Selain itu, ia memastikan bahwa aksi besar pada 3–7 November 2025 akan mendapat dukungan dari Pimpinan Pusat, namun tetap ditekankan agar seluruh peserta menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum turut menyampaikan amanah dari Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, yang menekankan pentingnya kolaborasi organisasi, penerbitan surat protes resmi, serta penguatan dukungan internasional sebagai bagian dari strategi perjuangan.
Dari pihak PUK SP KEP SPSI PT Multistrada Arah Sarana, Guntoro disampaikan bahwa PHK ini merupakan kejadian yang tidak terduga. Ketua PUK menegaskan kesiapan tempur baik melalui jalur hukum maupun jalur perjuangan nonlitigasi, serta menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Pimpinan Cabang dan seluruh struktur organisasi.
Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat juga menyampaikan dukungan penuh. Perwakilan PC FSP KEP SPSI Kabupaten/Kota Bekasi, Moh. Yusuf, menegaskan bahwa seluruh hal yang berkaitan teknis perjuangan tengah dijalankan dan memastikan pihaknya akan mengawal aksi pada 3-7 November 2025.
Dari sisi hubungan internasional, Pimpinan Pusat melalui Vonny Diananto menyampaikan bahwa komunikasi intensif telah dilakukan dengan Industrial Global Union. Organisasi global tersebut diminta untuk memberikan tekanan kepada pihak Michelin pusat agar membatalkan kebijakan PHK sepihak.
Rapat yang berlangsung selama dua setengah jam ini ditutup dengan kesepakatan bahwa seluruh anggota, mulai dari PP, PD, PC, PUK hingga anggota, wajib memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan ini. Forum juga menegaskan kembali komitmen solidaritas organisasi melalui pesan yang disepakati bersama, satu untuk semua, semua untuk satu.
Her-spsibekasi.org