Piket Bersama PD FSP KEP SPSI Jawa Barat di Kota Depok Fokus pada Pendidikan Musnik

Piket bersama di Depok menjadi ajang penguatan organisasi dan kaderisasi serikat pekerja

Depok, spsibekasi.org – Setelah sebelumnya melaksanakan piket bersama di Kabupaten Bandung Barat, Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat kembali menggelar agenda serupa pada Minggu (28/09/2025), kali ini bertempat di Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI Kota Depok.

Piket bersama yang diselenggarakan oleh PD FSP KEP SPSI Jawa Barat ini bukan kegiatan rutin biasa, melainkan merupakan tindak lanjut dari amanat Musyawarah Daerah (MUSDA) VI PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat yang telah diputuskan untuk dijalankan secara konsisten. Selain forum silaturahmi, agenda kali ini juga menghadirkan sesi khusus pemaparan materi mengenai pelaksanaan Musyawarah Unit Kerja (MUSNIK) di PUK SP KEP SPSI.

Meskipun tidak semua pengurus hadir baik dari PD Jawa Barat maupun PC Kota Depok, hal itu tidak menyurutkan semangat para peserta. Kegiatan tetap berlangsung dinamis dengan penuh antusiasme dari jajaran pengurus yang hadir.

Ketua PUK SP KEP SPSI PT Tokai Dharma Indonesia dalam kesempatan ini menegaskan pentingnya pendidikan terkait Musnik.

“PD menawarkan pendidikan dan kami menyambut tawaran tersebut. Kami meminta materinya terkait Musnik karena di bulan Januari 2026 nanti kami akan mempraktikkannya di tempat kami. Kami ingin menerapkan Musnik yang benar, menghadirkan regenerasi, sekaligus membuktikan kepada manajemen bahwa banyak yang mampu menjadi pemimpin baru di PT Tokai Dharma Indonesia,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PC FSP KEP SPSI Kota Depok, Sahrono, menekankan bahwa pendidikan Musnik merupakan kebutuhan mendesak bagi PUK yang akan menyelenggarakan musyawarah.

“Permintaan dari PUK Tokai terkait materi Musnik menjadi momentum penting. Kita akan terus berupaya menjadikan Depok lebih baik melalui penguatan organisasi,” ujarnya.

Ketua PD FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat, Agus Koswara, dalam arahannya menegaskan pentingnya Musnik sebagai instrumen organisasi.

“Hari ini kita berdiskusi bersama untuk memperkuat organisasi agar lebih baik lagi. Menjadi pengurus PUK itu gampang-gampang susah, sering dicemooh ketika berjuang, dan juga sulit mencari kader. Karena itu dalam Musnik kita harus berpedoman pada keputusan perangkat di atas, terutama soal pengembangan jumlah anggota dan penguatan keuangan organisasi,” jelas Agus.

Pada sesi inti, Hermawan dari PD FSP KEP SPSI Jawa Barat menyampaikan materi lengkap mengenai pedoman pelaksanaan Musnik. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan tahapan penting yang harus diperhatikan pengurus PUK, mulai dari penyusunan tata tertib, penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus lama, pembahasan program kerja, hingga pemilihan kepengurusan baru.

“Musnik bukan sekadar acara seremonial, tetapi forum tertinggi di tingkat unit kerja. Pedoman pelaksanaannya harus sesuai dengan AD/ART dan keputusan organisasi di atasnya. Kunci sukses Musnik ada pada keterlibatan anggota, keterbukaan laporan, serta kesiapan kaderisasi. Dengan Musnik yang benar, organisasi bisa sehat secara administrasi, finansial, maupun regenerasi kepemimpinan,” terang Hermawan.

Dukungan juga datang dari Ono Kartono, Wakil Ketua IV PD FSP KEP SPSI Jawa Barat, yang memberikan pembekalan tentang kesadaran berorganisasi. Ia menekankan pentingnya memahami esensi Musnik bukan hanya sebagai forum formal, tetapi juga sebagai wadah membangun kesadaran kolektif di tubuh serikat pekerja.

Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB ini berlangsung selama kurang lebih enam jam. Agenda ditutup dengan foto bersama sebagai simbol kekompakan dan kebersamaan dalam memperkuat gerakan serikat pekerja di Jawa Barat.

Her-spsibekasi.org

Exit mobile version