
Bekasi, spsibekasi.org – Ribuan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Bekasi Melawan (BBM) dan Persatuan Pekerja dan Rakyat (PERAK) Bekasi menggelar aksi unjuk rasa di Kabupaten Bekasi pada Kamis (25/9). Menyikapi aspirasi yang disampaikan para pekerja, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang didampingi Wakil Bupati Asep Surya Atmaja dan Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Surohman, hadir langsung memberikan pernyataan dari atas mobil komando di tengah massa aksi.
Dalam pidatonya, Bupati Ade Kuswara menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi berkomitmen untuk mendengar dan menindaklanjuti aspirasi kaum buruh, khususnya terkait tuntutan kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bekasi tahun 2026.
“Saya merasa memiliki tanggung jawab penuh sebagai pemimpin yang lahir dari rakyat. Saya bangga atas kedatangan saudara-saudara buruh untuk menyampaikan aspirasinya. Insya Allah, Pemkab Bekasi akan menerima, membahas secara serius, dan memperjuangkan apa yang menjadi tuntutan kaum buruh, terutama terkait UMK,” ujar Ade Kuswara.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberpihakan pemerintah tidak hanya kepada buruh, tetapi juga kepada petani, tenaga kesehatan, dunia pendidikan, dan seluruh lapisan masyarakat. Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintahan yang baru berjalan 8 bulan ini masih menghadapi banyak tantangan dalam memperbaiki berbagai sektor pembangunan, mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga kesehatan.
Bupati Bekasi juga menyinggung pentingnya pengadilan hubungan industrial di Kabupaten Bekasi. Menurutnya, Pemkab siap mengajukan kepada pemerintah pusat untuk mendirikan fasilitas tersebut demi memperkuat penyelesaian perselisihan antara buruh dan pengusaha secara adil.
“Jika memang syarat dan ketentuannya terpenuhi, kami siap mengajukan kepada Presiden agar Bekasi memiliki pengadilan hubungan industrial. Pemkab akan menyiapkan lahan untuk itu, karena ini penting demi kepastian hukum bagi kaum buruh,” tegasnya.
Selain itu, Ade Kuswara menyinggung keberhasilan Pemkab dalam mengawal sejumlah kasus perselisihan perburuhan di wilayah Bekasi. Salah satunya terkait kasus di PT Yamaha Music Manufacturing Asia yang berhasil dimenangkan buruh melalui jalur hukum hingga diapresiasi langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Di hadapan massa aksi, Bupati juga meminta doa dan dukungan agar roda pemerintahan Kabupaten Bekasi berjalan dengan baik serta mampu menghadirkan solusi nyata dalam menekan angka pengangguran, meningkatkan kesejahteraan, dan menjaga iklim hubungan industrial yang harmonis.
“Saya ingin tegaskan, pemerintahan ini tidak boleh tunduk pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Tanggung jawab kita adalah kepada rakyat. Mari kita jaga persatuan, karena Kabupaten Bekasi hanya akan kuat jika pemerintah dan buruh bisa bersinergi,” tutupnya.
Aksi Aliansi Buruh Bekasi Melawan pada hari ini berlangsung kondusif, meski arus lalu lintas sempat mengalami kepadatan di sejumlah titik. Massa buruh menyampaikan sejumlah tuntutan strategis, salah satunya terkait penetapan UMK 2026 serta jaminan perlindungan hak-hak pekerja di Kabupaten Bekasi.
Her-spsibekasi.org