Bekasi, 27 Agustus 2025 – Relawan Posko JKN-KIS SP KEP SPSI Korcab Bekasi Raya menggelar rapat audiensi bersama manajemen RS Siloam Sentosa, Rabu (27/8/2025) pukul 13.00 WIB di Kantor RS Siloam Sentosa. Pertemuan ini dihadiri oleh Koordinator Front Office & Public Relation RS Siloam Sentosa, Rahardian (Didit), jajaran Tim Posko JKN-KIS SP KEP SPSI Korcab Bekasi Raya, serta perwakilan PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi.
Dalam pertemuan tersebut, Relawan Posko JKN-KIS menyampaikan sejumlah agenda penting, di antaranya perkenalan pengurus baru Korcab Bekasi Raya, pemaparan sejarah berdirinya Posko JKN-KIS, serta penegasan peran relawan yang mengedepankan pendekatan dialogis dalam mengadvokasi permasalahan pasien di rumah sakit. Selain itu, turut disampaikan inventarisasi masalah dan Nota Kesepahaman (MoU) antara Posko JKN-KIS Korcab Bekasi Raya dengan RS Siloam Sentosa.
Pihak RS Siloam Sentosa memberikan apresiasi atas kiprah Posko JKN-KIS yang berfokus pada pendampingan sosial di bidang kesehatan. Manajemen rumah sakit menegaskan komitmennya untuk memberikan informasi akurat kepada pasien terkait penggunaan asuransi BPJS maupun sistem COB (Coordination of Benefit) dengan mitra seperti KAI, Indoporlen, dan Footex. RS juga menjelaskan prosedur terkait obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS serta menyoroti pentingnya komunikasi detail agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan keluarga pasien.
RS Siloam Sentosa, yang berstatus sebagai Rumah Sakit Tipe C dengan kapasitas antara lain 3 tempat tidur NICU, 6 ICU, 1 PICU, 10 VIP, 34 Kelas 1, 3 Kelas 2, 24 Kelas 3, dan 10 isolasi, menegaskan kesiapannya untuk berkolaborasi bersama Posko JKN-KIS dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Posko JKN-KIS adalah organisasi sosial di bawah SP KEP SPSI yang bergerak di bidang kesehatan. Segala bentuk pendampingan yang bersifat komersial bukan bagian dari fungsi kami. Jika ada relawan yang melanggar, maka keanggotaannya akan dibekukan,” tegas perwakilan Posko JKN-KIS.
Manajemen RS Siloam Sentosa juga menambahkan bahwa rumah sakit telah bekerjasama dengan program PLKK BPJS Ketenagakerjaan dan memprioritaskan wilayah Bekasi dalam sistem rujukan SPGDT. Meski sempat terjadi misinformasi antara aplikasi Mobile JKN dengan ketersediaan aktual kamar, pihak rumah sakit berkomitmen memperbaiki koordinasi agar pasien mendapat kepastian layanan.
Kontributor: Ari Wibowo
Editor: Her-spsibekasi.org