
Karawang, 11 Maret 2025 – Sebagai bagian dari implementasi program kerja hasil Musyawarah Daerah (MUSDA) VI FSP KEP SPSI Provinsi Jawa Barat, Pengurus Pimpinan Daerah (PD) menggelar kegiatan Piket Bersama di Kantor PC FSP KEP SPSI Kabupaten Karawang. Acara ini berlangsung pada pukul 14.00 WIB dan dihadiri oleh jajaran Pengurus PD, PC, serta PUK di wilayah Karawang.
Dalam kegiatan ini, Sukir, Wakil Sekretaris PD FSP KEP SPSI Jawa Barat, menjelaskan bahwa piket bersama bertujuan untuk menjaga soliditas dan solidaritas antarpengurus, sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat komunikasi dan interaksi di internal organisasi. “Melalui kegiatan ini, kita bisa lebih dekat dengan rekan-rekan di PUK dan PC, sehingga bisa saling bertukar gagasan serta membangun hubungan yang lebih erat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PD FSP KEP SPSI Jawa Barat menegaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk penguatan sumber daya manusia (SDM), sehingga terwujud kesetaraan dalam hubungan industrial yang lebih baik. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan jumlah anggota, terutama di wilayah-wilayah yang belum memiliki serikat pekerja.
“Saat ini, di Karawang terdapat 22 PUK, dan kita harus terus memperkuat jumlah keanggotaan. Kita juga akan memperluas jangkauan organisasi ke daerah yang belum memiliki serikat pekerja, seperti Ultimate Noble Indonesia di Garut, yang memiliki potensi anggota hingga 15.000 orang. Untuk itu, kita akan melibatkan Brigade SPSI guna mengawal pembentukan serikat pekerja di sana,” tambahnya.
Dalam sesi diskusi, Lina Marlina, Bendahara PD FSP KEP SPSI Jawa Barat, menyampaikan bahwa dari 22 PUK yang ada di Karawang, hanya 16 PUK yang berkomitmen dalam membayar iuran organisasi. Ia menegaskan pentingnya peningkatan kedisiplinan dalam pembayaran iuran agar organisasi dapat berjalan lebih baik. Selain itu, ia juga menginformasikan tentang kontribusi PUK-PUK dalam penggalangan dana untuk pembangunan Pusdiklat KSPSI, yang terus berjalan.
Senada dengan itu, Parno, Wakil Ketua III PD FSP KEP SPSI Jawa Barat, menegaskan bahwa kepatuhan terhadap pembayaran iuran organisasi merupakan bagian dari tanggung jawab bersama sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi.
Yuhendra Efendi, Wakil Ketua V PD FSP KEP SPSI Jawa Barat, menyoroti pentingnya propaganda positif dalam membangun citra organisasi di mata masyarakat. “Organisasi kita harus terus dipandang sebagai entitas yang kuat, mandiri, dan membela kepentingan buruh. Ini penting agar semakin banyak pekerja yang bergabung dengan FSP KEP SPSI,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Ferry Nuzarli, Ketua PC FSP KEP SPSI Kabupaten Karawang, mengungkapkan bahwa di Kabupaten Karawang saat ini terdapat sekitar 400 PUK dan 250.000 anggota. Namun, ia menilai bahwa pertumbuhan organisasi masih terbilang lamban.
“Kita harus bergerak lebih cepat dan solid dalam memperluas keanggotaan serta memperkuat organisasi di setiap tingkat. Kita juga harus terus memperhatikan isu-isu ketenagakerjaan, seperti kasus penutupan PT Sritex, yang berdampak pada ribuan pekerja. Untuk itu, Partai Buruh telah membuka posko pengaduan bagi pekerja yang terdampak,” ujarnya.
Selain itu, Ferry juga membahas mengenai renovasi gedung PC FSP KEP SPSI Kabupaten Karawang, yang saat ini telah menghabiskan dana sekitar Rp 400 juta. Ia menekankan bahwa renovasi tahap selanjutnya, termasuk pembangunan lantai 2, tetap akan melibatkan anggota sebagai bentuk kebersamaan dalam organisasi.
Sebagai bagian dari penguatan sistem informasi organisasi, dalam acara ini juga dipaparkan mengenai Aplikasi Nusantara Communities, yang sebelumnya digunakan oleh Partai Buruh dan berpotensi dikembangkan untuk kepentingan PD maupun PC.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi terkait persoalan keorganisasian dan diakhiri dengan santunan kepada 45 anak yatim yang diberikan oleh PC FSP KEP SPSI Kabupaten Karawang. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan buka puasa bersama, yang menjadi simbol solidaritas dan kebersamaan di antara seluruh peserta.
Her-spsibekasi.org